Harga Minyak Bergerak Stabil, Fokus Pasar Pada Dampak Badai Idalia dan Pemulihan Ekonomi China

Harga minyak tetap di atas 80 dolar AS per barel didukung oleh penurunan persediaan minyak dan pengurangan pasokan dari kelompok produsen minyak OPEC+.

Harga Minyak Bergerak Stabil, Fokus Pasar Pada Dampak Badai Idalia dan Pemulihan Ekonomi China

Harga minyak bertahan stabil pada akhir perdagangan Senin tertekan oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga AS lebih lanjut dapat mengurangi permintaan tetapi didukung oleh potensi gangguan pasokan akibat badai tropis di lepas Pantai Teluk AS.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menetap 6 sen lebih rendah pada 84,42 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, setelah menyentuh sesi tertinggi lebih dari 85 dolar AS pada hari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat 27 sen atau 0,3 persen, menjadi ditutup di 80,10 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Pada Jumat (25/8/2023), minyak mentah berjangka membukukan kerugian minggu kedua setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk meredakan inflasi yang membandel.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada Kamis (31/8/2023) dan data penggajian non-pertanian akan dirilis pada Jumat (1/9/2023).

China mengurangi separuh pajak pada perdagangan saham, namun pasar saham China menghapus sebagian besar kenaikan kuatnya pada pembukaan karena kekhawatiran yang mengganggu mengenai perekonomian yang terpuruk.

Fokus para pelaku pasar minyak adalah pada "tindakan China untuk mendukung perekonomiannya, Badai Tropis Idalia menuju Florida dan apakah Brent dapat mendapatkan kembali momentumnya jika menembus di atas 85 dolar AS," kata analis OIB.

Badai Tropis Idalia diperkirakan akan meningkat menjadi badai besar pada saat badai tersebut meluncur menuju Pantai Teluk Florida. Beberapa pihak khawatir hal ini akan berdampak pada produksi minyak mentah di wilayah timur Pantai Teluk AS.

Harga minyak tetap di atas 80 dolar AS per barel didukung oleh penurunan persediaan minyak dan pengurangan pasokan dari kelompok produsen minyak OPEC+.

Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga Oktober, kata para analis di pekan lalu, seiring dengan upaya kerajaan tersebut untuk lebih mendukung pasar. (YSI)