RISALAH OUTLOOK NEWS FX DAN KOMODITAS 18 JULI 2023

Di sesi perdagangan Senin, Greenback, yang diukur dengan indeks Dolar AS, DXY, membukukan sedikit penurunan setelah komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa dan Presiden Bundesbank, Nagel, sementara imbal hasil obligasi yang lebih rendah juga membebani.

RISALAH OUTLOOK NEWS FX DAN KOMODITAS 18 JULI 2023

DI sesi Asia Selasa WIB nanti, Australia akan merilis risalah RBA yang dapat memberikan beberapa informasi untuk keputusan suku bunga bulan Agustus, yang mana gubernur Phillip Lowe baru-baru ini mengisyaratkan bahwa RBA akan mengambil pendekatan yang bergantung pada data. 

Setelah itu, di di sesi Amerika, rilis data penjualan ritel AS akan menjadi fokus yang mungkin telah meningkat selama tiga bulan berturut-turut di bulan Juni dan hasil seperti itu diharapkan akan mendukung Dolar AS.

Di sesi perdagangan Senin, Greenback, yang diukur dengan indeks Dolar AS, DXY, membukukan sedikit penurunan setelah komentar hawkish dari anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa dan Presiden Bundesbank, Nagel, sementara imbal hasil obligasi yang lebih rendah juga membebani.

Ada tawaran awal dalam Greenback karena survei manufaktur Empire bulan Juli yang lebih kuat dari prakiraan dan angka pertumbuhan Tiongkok yang lebih lemah dari prakiraan untuk kuartal kedua bersama dengan kekecewaan pada data penjualan ritel bulan Juni. 

Survei manufaktur Empire bulan Juli AS untuk indeks kondisi bisnis umum turun -5,5 menjadi 1,1, lebih kuat dari ekspektasi -3,5. Indeks DXY bergerak antara 99,753 dan 100,181.

EUR/USD mencapai level tertinggi 16.5 bulan di 1,1247, sementara Nagel dari ECB, mengatakan, "Saya memprakirakan ECB akan menaikkan suku bunga akhir bulan ini sebesar 25 bp" karena inflasi inti di Zona Euro "sangat ketat" tetapi "untuk pertemuan bulan September, kita akan melihat apa yang akan disampaikan oleh data." 

Ia menambahkan, "pemulihan ekonomi di tahun depan bisa jadi agak lebih ragu-ragu daripada yang diprakirakan pada perkiraan bulan Juni, dan harga-harga inti mungkin akan tetap "sangat tinggi selama musim panas."

GBP/USD bergerak negatif untuk dua hari berturut-turut, melakukan koreksi turun dari rally baru-baru ini. Ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Bank of England yang dikombinasikan dengan ekonomi Inggris yang tangguh sempat mendukung Pound Sterling akhir-akhir ini. 

Minggu ini akan ada inflasi dan Penjualan Ritel Inggris sebagai peristiwa penting bersama  akan mendapat perhatian para trader pound.

USD/JPY pada hari Senin turun karena pelemahan imbal hasil Treasury AS yang memicu beberapa aksi jual pada Yen. Namun, ada spekulasi bahwa bank sentral Jepang mungkin akan menahan diri untuk tidak mengakhiri langkah-langkah stimulusnya atau mengubah kebijakan kontrol kurva imbal hasilnya. 

Gubernur BoJ, Ueda, mengatakan tidak banyak yang berubah pada fungsi pasar obligasi dari pertemuan kebijakan terakhir BOJ di bulan Juni. 

AUD/USD ditawarkan jual dalam kelanjutan koreksi harian. Pasangan ini turun dari level tertinggi 0,6844 ke level terendah 0,6787. Risalah RBA yang akan dirilis pagi WIB nanti, diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan mengenai keputusan dewan yang "seimbang" untuk berhenti sejenak di bulan Juli. 

Sementara itu, harga logam mulia pada hari Senin ditutup sedikit lebih rendah karena sentimen risk-on di Wall Street menghilangkan daya tarik Emas dan Perak. Selain itu, kekhawatiran atas permintaan Tiongkok untuk logam industri juga menjadi faktor, terutama untuk Perak. (YSI)