Crude Oil Kembali Ke Kisaran $72.00, Di Tengah Ketidakpastian Pasar Yang Dipicu Kondisi Cina
Sentimen pasar komoditas minyak mentah masih tetap sedikit tidak menentu, meskipun pasar Cina ditutup terkait libur Dragon Boat Day, ditambah kekhawatiran mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama, serta ketegangan antara AS-Cina yang dikombinasikan dengan bias hawkish dari Federal Reserve untuk meletakkan dasar pijakan bagi DXY dan pada akhirnya membebani harga minyak.
FUNDAMENTAL
Harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate mendapat penawaran untuk menjauh dari level terendah intraday di dekat kisaran $72.00 per barrel menjelang sesi Eropa di hari ini, sehingga minyak mampu untuk mengkonsolidasikan kenaikan di hari sebelumnya, yang mencatat pergerakan terbesar dalam sepekan di tengah sesi perdagangan Asia yang lesu serta ditambah jeda di penurunan Indeks Dollar.
Sentimen pasar komoditas minyak mentah masih tetap sedikit tidak menentu, meskipun pasar Cina ditutup terkait libur Dragon Boat Day, ditambah kekhawatiran mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama, serta ketegangan antara AS-Cina yang dikombinasikan dengan bias hawkish dari Federal Reserve untuk meletakkan dasar pijakan bagi DXY dan pada akhirnya membebani harga minyak.
Pada kesempatan penyampaian testimoninya semalam, Ketua The Fed Jerome Powell gagal meyakinkan pasar terkait bias hawkish, serta dinilai telah terjebak dalam bias hawkish tersebut antara testimoni dua tahunan di depan anggota Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Perlu digarisbawahi bahwa penarikan persediaan minyak AS secara mengejutkan dari American Petroleum Institute sebanyak 1.246 juta barrel di pekan yang berakhir di 16 Juni lalu, dari sebelumnya hanya sebanyak 1.024 juta barrel, di tengah berita yang menunjukkan adanya pemulihan pertama dalam kapasitas penyulingan minyak AS, setelah mencatat penurunan dalam dua tahun sebelumnya.
Selain itu keraguan terhadap penolakan Cina terkait kesengsaraan resesi serta ketegangan yang masih panas antara AS dengan Cina terkait permasalahan Taiwan, telah menambah kekuatan selera risiko yang semakin suram, yang pada akhirnya akan membebani harga minyak mentah.
TEKNIKAL
Pola Symmetrical Triangle Pattern telah terbentuk dalam timeframe H4, yang menunjukkan pergerakan dalam arah yang belum terlalu jelas, sembari para trader yang tengah menantikan sejumlah rilisan kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral yang akan dirilis hingga sore hari nanti.
Perkiraan range pergerakan harga Minyak mentah dapat terlihat berada di antara 69.76 dan 72.72 yang kedua level harga tersebut akan menjadi acuan bagi harga WTI untuk menemukan arah pergerakan hingga menjelang perdagangan pekan depan.
Pergerakan garis sinyal MA 200-day masih berada sedikit di bawah harga running saat ini, dengan sinyal Alligator yang akan memberikan konnfirmasi pergerakan reversal swing untuk mendapatkan pijakan yang lebih kuat guna mendobrak level resisten awal di 72.72.
Target kenaikan selanjutnya masih berada di level 75.06 yang menjadi hambatan awal bagi trend bullish minyak dalam jangka pendeknya, akan tetapi jika gagal break-up maka harga akan kembali mengalami tekanan jual untuk kembali mendekati level 69.76.
Dukungan bullish dari sisi teknikal dapat terlihat dari pergerakan garis sinyal dalam indikator MACD yang hingga saat ini masih tetap bergerak stabil di area positifnya, sehingga masih menyimpan potensi bias bullish yang akan berlanjut.