DXY Tetap Bertahan Di Kisaran 103.00, Menjelang Data Inflasi Acuan The Fed

Selain menantikan data inflasi pada sesi perdagangan AS malam nanti, hasil rilisan data aktifitas bisnis resmi Cina nampaknya juga menguji kenaikan dari Indeks Dollar, dimana PMI Manufaktur Cina yang dirilis oleh NBS mencatat hasil yang sesuai dengan perkiraan pasar di 49.0 untuk bulan Juni, sedangkan PMI Non-Manufaktur juga mencatat kenaikan lebih dari estimasi analis menjadi 53.2.

DXY Tetap Bertahan Di Kisaran 103.00, Menjelang Data Inflasi Acuan The Fed

FUNDAMENTAL

Memasuki sesi perdagangan Asia pagi ini di sesi hari perdagangan terakhir bulan Juni, pergerakan Indeks Dollar masih berupaya bertahan di kisaran 103.00 sembari menunggu menantikan data pengukur inflasi yang menjadi acuan bagi The Fed, Core PCE Price Index yang akan dirilis pada malam nanti.
Selain menantikan data inflasi pada sesi perdagangan AS malam nanti, hasil rilisan data aktifitas bisnis resmi Cina nampaknya juga menguji kenaikan dari Indeks Dollar, dimana PMI Manufaktur Cina yang dirilis oleh NBS mencatat hasil yang sesuai dengan perkiraan pasar di 49.0 untuk bulan Juni, sedangkan PMI Non-Manufaktur juga mencatat kenaikan lebih dari estimasi analis menjadi 53.2.
Namun demikian komentar dari sejumlah pejabat Federal Reserve yang bernada hawkish serta hasil data ekonomi AS yang optimis, masih memberikan petunjuk DXY tetap berada di jalur bullish mereka, terutama terkait dukungan dari imbal hasil obligasi Treasury AS yang lebih kuat.
Patut menjadi fokus perhatian adalah berita utama mengenai hubungan antara AS-Tiongkok yang memberikan dukungan bullish bagi DXY, setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen berharap dapat mengunjungi Tiongkok guna menjalin kembali hubungan serta menunjukkan kesiapannya untuk mengambil tindakan sebagai langkah untuk melindungi kepentingan keamanan nasional.

TEKNIKAL

Indeks Dollar masih tetap berada di jalur kenaikan moderatnya dalam timeframe H4, dimana saat ini DXY berada di dekat area 61.8% Fibonacci, dengan sinyal Alligator yang menunjukkan dukungan bullish secara teknikal untuk jangka pendeknya.
Namun nampaknya peluang terjadinya bearish swing movement cukup terbuka, mengingat garis sinyal Moving Average 200-day masih belum mampu di break-up oleh DXY untuk melanjutkan kenaikannya menuju target kenaikan berikutnya di 103.86 yang berada di level 78.6% Fibonacci.
Jika bearish movement terkonfirmasi maka level 102.78 akan menjadi level pijakan baru bagi DXY, sekaligus juga sebagai level psikologis untuk DXY untuk merubah arah pergerakannya di jangka pendek, dimana level support masih berada di level 101.92.
Dukungan bullish jangka pendek secara teknikal juga dapat dilihat dari pergerakan garis sinyal dalam indikator MACD yang masih tetap berada di area positifnya, sembari pasar menantikan dirilisnya data inflasi yang menjadi favorit bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneter untuk kedepannya.