Indeks Dollar Anjlok Memasuki Area Di Bawah 100.00

Kekhawatiran mengenai Cina serta pernyataan dari International Monetary Fund yang menyatakan adanya petunjuk kesengsaraan inflasi, telah menambah kekuatan pemantulan korektif setelah Indeks Keyakinan Konsumen dari University of Michigan yang naik menjadi 72.6 dari 64.4 di bulan Juni.

Indeks Dollar Anjlok Memasuki Area Di Bawah 100.00

FUNDAMENTAL

Hingga memasuki sesi perdagangan Asia yang lesu di pagi ini, pergerakan Indeks Dollar terus berupaya mempertahankan rebound korektif dari level terendahnya sejak April 2022 lalu, setelah ditekan oleh petunjuk inflasi di pekan lalu.
Kekhawatiran mengenai Cina serta pernyataan dari International Monetary Fund yang menyatakan adanya petunjuk kesengsaraan inflasi, telah menambah kekuatan pemantulan korektif setelah Indeks Keyakinan Konsumen dari University of Michigan yang naik menjadi 72.6 dari 64.4 di bulan Juni.
Di sisi lain lembaga IMF mengutip kekhawatiran mengenai petunjuk inflasi jangka pendek yang lebih kuat untuk memberikan dukungan terhadap pergerakan rebound dari Indeks Dollar dari level terendah multi-bulan, ditambah dengan kekhawatiran seputar ketegangan AS-Cina yang menambah kekuatan rebound DXY.
Selanjutnya data PDB Cina untuk kuartal kedua di tahun ini akan sangat penting artinya untuk menentukan pergerakan DXY jangka pendek menjelang dirilisnya data Retail Sales untuk bulan Juni serta Indeks Manufaktur Empire State Newe York yang akan menentukan pergerakan harian Indeks Dollar.

TEKNIKAL

Tekanan jual bagi DXY sedikit terhambat di kisaran 99.57 sebagai level support awal di sesi perdagangan awal pekan ini, yang ditandai dengan pergerakan sinyal Alligator yang masih mencerminkan berlanjutnya pergerakan bearish di jangka pendek.
Dalam timeframe H4 pergerakan rebound korektif dari DXY akan mendapat hambatan bullish awal di kisaran 100.67 sebagai batasan psikologis untuk Indeks Dollar kembali ke area diatas 100.00, dengan level resiten saat ini masih berada di kisaran 101.53.
Dukungan bullish dari sisi teknikal dapat terlihat dari pergerakan sinyal dalam indikator RSI yang telah bergerak di area oversold sehingga membuka peluang pola bullish movement di jangka pendeknya.