Indeks Dollar Bergerak Stabil Di Dekat Level 102.40 Di Tengah Ketatnya Pasar Tenaga Kerja

Setelah adanya daily pullback secara beruntun di sesi perdagangan awal pekan ini, seiring para investor yang terus melakukan penyesuaian diri dengan data NFP bulan Juni yang dirilis dengan hasil lebih rendah dari perkiraan, di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga 25 basis poin di bulan ini yang belum berubah.

Indeks Dollar Bergerak Stabil Di Dekat Level 102.40 Di Tengah Ketatnya Pasar Tenaga Kerja

FUNDAMENTAL

Pasca mengalami aksi jual tajam setelah dirilisnya data NFP di hari Jumat kemarin, Indeks Dollar berhasil mendapatkan kembali dukungan moderat selama sesi perdagangan Asia di pagi hari tadi, dan hingga saat ini masih bergerak stabil di dekat level 102.40.
Setelah adanya daily pullback secara beruntun di sesi perdagangan awal pekan ini, seiring para investor yang terus melakukan penyesuaian diri dengan data NFP bulan Juni yang dirilis dengan hasil lebih rendah dari perkiraan, di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga 25 basis poin di bulan ini yang belum berubah.
CME Group’s FedWatch Tool masih melihat adanya kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin hingga sekitar 92%, dengan latar belakang ketahanan ekonomi AS yang sedang berlangsung serta pasar tenaga kerja yang masih ketat.
Jika melihat dari sisi spekulatifnya, maka aksi pembelian bersih terhadap US Dollar sepertinya telah suruh ke posisi terendahnya dalam 3 pekan terakhir, di mana periode Indeks Dollar telah memasuki kisaran konsolidasi sebelum rilis laporan pekerjaan di pekan lalu.
Pandangan ini didukung oleh komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell, yang menyebutkan bahwa pertemuan di bulan ini sebagai pertemuan bersifat langsung dan sekaligus mengindikasikan bahwa sebagian besar anggota Komite siap untuk melanjutkan kampanye pengetatan yang lebih cepat.

TEKNIKAL

Hingga memasuki sesi perdagangan waktu Eropa siang hari ini, pergerakan Indeks Dollar masih tetap mendapat tekanan moderat dalam timeframe H1 untuk menuju kisaran level support di 102.22, yang sekaligus juga menjadi level krusial bagi Indeks Dollar untuk merubah arah pergerakan menjadi trend bearish.
Sinyal yang ditunjukkan oleh Alligator masih memberikan cerminan bias bearish dalam jangka pendeknya, dengan garis MA 200-day yang masih tetap berada di kisaran level 102.99 dan menjadi level resisten mingguan.
Ayunan bullish yang dialami oleh Indeks Dollar masih terhambat di level 102.54, yang mana jika level tersebut mampu di break-up maka target kenaikan selanjutnya ada di kisaran 102.89 yang berada di level 50% Fibonacci.
Sementara itu indikator RSI menunjukkan pergerakan garis sinyal yang telah berada di kisaran 30%, sehingga apabila garis sinyal masih bergerak di area tersebut maka peluang terjadinya bearish masih sangat terbuka.