Penurunan Oil Secara Lebih Lanjut Nampaknya Akan Alami Sedikit Hambatan

Pergerakan bearish ini berada di belakang minat dan volume pasar terbuka mengalami penyusutan serta menghapus kekuatan dari potensi retracement di masa mendatang, sehingga harga $80.00 per barrel tetap menjadi support untuk menghambat penurunan harga komoditas tersebut

Penurunan Oil Secara Lebih Lanjut Nampaknya Akan Alami  Sedikit Hambatan

FUNDAMENTAL

Flash Data yang dirilis oleh lembaga CME Group yang diperuntukan bagi pasar minyak mentah berjangka, telah mencatat bahwa para pedagang telah memangkas posisi open interest mereka hingga sebanyak 5.7 ribu kontrak di sesi perdagangan Selasa kemarin.
Adapaun pemangkasan ini dilakukan setelah harga minyak mentah berjangka mencatat kenaikan dalam dua hari perdagangan secara berturut-turut, sehingga volume perdagangan ikut terseret turun dalam dua sesi perdagangan beruntun, hingga berkurang sebanyak 19.5 ribu kontrak.
Akan tetapi minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate tetap mendapat dukungan untuk tetap bergerak stabil di kisaran $80.00 per barrel, yang mana harga tersebut sekaligus memperpanjang penurunan korektif di sesi perdagangan Selasa kemarin.
Pergerakan bearish ini berada di belakang minat dan volume pasar terbuka mengalami penyusutan serta menghapus kekuatan dari potensi retracement di masa mendatang, sehingga harga $80.00 per barrel tetap menjadi support untuk menghambat penurunan harga komoditas tersebut.

TEKNIKAL

Secara keseluruhan pergerakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate, masih berada dalam Bearish Regression Channel di timeframe H1, sehingga masih memberikan cerminan kuatnya tekanan jual minyak di jangka pendek.
Level harga $79.39 per barrel menjadi level psikologis bagi terbentuknya pijakan rebound bagi harga minyak di sesi perdagangan waktu Eropa sore ini, meskipun sinyal bearish moderat tetap diperlihatkan oleh indikator Alligatod serta indikator RSI yang telah berada di kisaran 30%, mendekati area Oversold.