Tekanan Bearish Bagi DXY Belum Berakhir, Seiring Stimulus PBOC

Dari sisi fundamental yang mengacu pada kalender ekonomi, nampaknya tidak ada katalis besar yang dapat memicu perputaran secara mendadak bagi pergerakan Dollar AS, yang mana lembaga TechnoMetrica Institute of Policy and Politics (TIPP) merilis Economic Optimism Index guna mendapatkan konfirmasi apakah memang saat ini tengah terjadi kenaikan atau penurunan sentimen terhadap US Dollar.

Tekanan Bearish Bagi DXY Belum Berakhir, Seiring Stimulus PBOC

FUNDAMENTAL

Dibalik keputusan dari People's Bank of China yang meningkatkan paket stimulus serta melakukan langkah penyelamatan di sektor konstruksi, telah memberikan tekanan turun yang besar bagi US Dollar hingga masuk ke dalam trend bearish, meskipun pasangan mata uang USDPLN dan NZDUSD telah berupaya untuk memberikan tekanan balik guna memangkas kerugian yang diderita oleh DXY.
Dari sisi fundamental yang mengacu pada kalender ekonomi, nampaknya tidak ada katalis besar yang dapat memicu perputaran secara mendadak bagi pergerakan Dollar AS, yang mana lembaga TechnoMetrica Institute of Policy and Politics (TIPP) merilis Economic Optimism Index guna mendapatkan konfirmasi apakah memang saat ini tengah terjadi kenaikan atau penurunan sentimen terhadap US Dollar.
Kesimpulan yang saat ini beredar di pasar mengenai greenback yang dinilai belum akan mengakhiri laju penurunannya untuk saat ini, yang tentunya akan dipengaruhi oleh pemerintahan Beijing yang akan mempercepat peluncuran kebijakan mereka untuk membantu sektor properti yang akan memberikan dukungan bagi Yuan Cina serta ditambah imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10-tahun yang turun dari posisi terendahnya ke 3.99% setelah pedagangan mulai menjual sejumlah obligasi.

TEKNIKAL

Tekanan turun nampaknya masih akan dialami oleh Indeks Dollar, mengingat sentimen pendukung utama dari nada hawkish yang disuarakan oleh The Fed telah mereda, serta ditambah dengan ekspektas terkait inflasi konsumen AS yang diperkirakan akan memberikan petunjuk bahwa siklus kenaikan suku bunga dari bank sentral AS akan segera berakhir.
Hingga saat ini pergerakan DXY masih berada di dalam bearish regression channel di timeframe H1, sehingga hal tersebut masih menegaskan berlanjutnya penurunan greenback, namun masih mendapat hambatan awal kisaran level 101.34 sebagai level support untuk saat ini, yang apabila mampu di break-down maka target penurunan berikutnya ada di kisaran 100.00.
Pola bullish pullback kemungkinan akan mencoba menggapai kembali level 101.66 sebagai level psikologis dengan reisten level di kisaran 101.97 yang berfungsi pula menjadi batasan resisten untuk merubah arah pergerakan DXY untuk masuk ke dalam trend bullish moderatnya.
Konfirmasi kuat adanya dukungan naik dapat terlihat dari sinyal dalam indikator RSI 14 yang saat ini telah bergerak di area oversold, sehingga berpeluang untuk memberikan dukungan kenaikan bagi DXY.