Wallstreet Terkoreksi Lagi, Fokus Investor Pada Rilis Data Inflasi Kamis Malam WIB Nanti

Pelaku pasar menempatkan peluang tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada September sebesar 86,5 persen, menurut alat CME FedWatch. 

Wallstreet Terkoreksi Lagi, Fokus Investor Pada Rilis Data Inflasi Kamis Malam WIB Nanti

Wallstreet kembali melemah pada penutupan perdagangan Rabu sehari setelah sebuah laporan menunjukkan orang Amerika meminjam lebih banyak dari sebelumnya dengan kartu kredit mereka pada kuartal terakhir, dan sehari menjelang data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 191,13 poin atau 0,54 persen, menjadi 35.123,36 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,67 poin atau 0,70 persen, menjadi berakhir di 4.467,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,93 poin atau 1,2 persen, menjadi ditutup pada 13.718,40 poin.

Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham energi memimpin kenaikan yakni bertambah 1,22 persen, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah.

Kerugian mengikuti aksi jual luas sehari sebelumnya, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada Rabu (9/8/2023), bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America turun 0,8 persen dan Wells Fargo turun 1,3 persen.

Pada Selasa (8/8/2023), Federal Reserve New York mengatakan utang kartu kredit AS melampaui 1 triliun dolar AS, dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan bank sentral AS mungkin berada pada tahap di mana ia dapat membiarkan suku bunga tidak berubah.

Pelaku pasar menempatkan peluang tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada September sebesar 86,5 persen, menurut alat CME FedWatch. 

Pertumbuhan saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga dan saham teknologi yang memimpin reli Wall Street, seperti Nvidia, Apple dan Tesla, turun antara 0,8 persen dan 4,8 persen.

IHK untuk Juli, yang akan dirilis pada Kamis, diperkirakan akan menunjukkan sedikit percepatan dari tahun lalu. Secara bulanan, harga konsumen diperkirakan meningkat 0,2 persen, sama seperti pada Juni.

Sektor konsumen China mengalami deflasi pada Juli. Indeks harga konsumen (IHK) turun di ekonomi terbesar kedua di dunia itu, kata Biro Statistik Nasional, penurunan pertama sejak Februari 2021. (YSI)