Tekanan Terhadap DXY Masih Berlanjut Menjelang Negosiasi Plafon Hutang

DXY menghentikan trend kenaikannya dalam dua hari terakhir perdagangannya dan berbalik dari level tertingginya dalam lima pekan di hari sebelumnya, meskipun pasar masih cukup optimis terhadap pembuat kebijakan AS yang dinilai akan mampu mengatasi permasalahan plafon hutang.

Tekanan Terhadap DXY Masih Berlanjut Menjelang Negosiasi Plafon Hutang

FUNDAMENTAL

Hingga memasuki hari kedua perdagangan di pekan ini, pergerakan Indeks Dollar masih bertahan di level yang lebih rendah dekat 102.40, menyusul beban suasana pasar yang tetap berhati-hati menjelang pembicaraan plafon hutang AS serta data ekonomi AS yang masih diliputi kekhawatiran sejak dibukanya sesi perdagangan Asia pagi ini.
DXY menghentikan trend kenaikannya dalam dua hari terakhir perdagangannya dan berbalik dari level tertingginya dalam lima pekan di hari sebelumnya, meskipun pasar masih cukup optimis terhadap pembuat kebijakan AS yang dinilai akan mampu mengatasi permasalahan plafon hutang.
Di sesi perdagangan Senin kemarin, data Indeks Manufaktur Empire State NY mencatat penurunan ke level terendahnya sejak April 2020 menjadi -31.8 di bulan Mei, menyusul sinyal suram dari angka inflasi di pekan lalu.
Sebagian besar sinyal The Fed menunjukkan optimisme seiring Presiden Federal Reserve of Atlanta Raphael Bostic mengatakan kepada CNBC bahwa masih ada jarang yang panjang di laju inflasi serta menambahkan bahwa pihaknya kemungkinan harus tetap berada di siklus kenaikan suku bunga.
Namun sebaliknya Presiden Federal Reserve of Chicago Austan Goolsbee mengatakan bahwa banyak dampak dari kenaikan suku bunga yang masih dalam proses, selain itu Neel Kaskhari selaku Presiden The Fed Minneapolis mengisyaratkan bahwa jalan The Fed masih panjang untuk mencapai target inflasi di kisaran 2%.
Sementara itu komentar dari Ketua DPR AS Kevin McCarthy nampaknya membebani sentimen serta menempatkan dasar bagi Indeks Dollar di tengah kekhawatiran kebuntuan negosiasi perpanjangan plafon hutang AS menyusul Partai Republik yang akan tetap pada permintaan mereka.

TEKNIKAL

Bias bearish sepertinya masih cukup kuat untuk membebani pergerakan Indeks Dollar di timeframe H4, yang mana hal ini terlihat dari level 38.2% Fibonacci atau di kisaran 102.75 masih sulit untuk di tembus ke atas.
Dengan demikian tekanan bearish dari para seller Indeks Dollar sepertinya masih akan berlanjut di sesi perdagangan hari ini hingga menjelang dibukanya pembicaraan mengenai plafon hutang AS pada malam nanti.
Meskipun sinyal Alligator masih memberikan cerminan adanya dukungan bullish secara moderat, serta ditambah dengan garis sinyal MA 200 yang berubah fungsi menjadi level support dinamis, namun hambatan naik untuk kembali ke kisaran 103.00 nampaknya masih berat untuk ditembus oleh DXY.
Sementara tekanan jual secara moderat kemungkinan akan terjadi, mengingat level 101.93 masih menjadi level psikologis yang kuat untuk menjadi hambatan bearish awal hingga memasuki sesi perdagangan Eropa pada siang hari nanti.
Sinyal bearish juga mulai ditunjukkan oleh pergerakan garis sinyal dalam indikator RSI 14 yang kemarin telah menyentuh area overbought dan saat ini mulai mengarah turun untuk menjauhi area tersebut, sealigus mencoba untuk kembali ke area di bawah 50%.